Mengenal Sejarah Penamaan Desa/Kecamatan di Kabupaten Boyolali melalui Lomba Toponimi
BOYOLALI - Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Boyolali dalam hal ini UPT Kebun Raya Indrokilo Boyolali menyelenggarakan acara pengumuman pemenang Lomba Toponimi pada Bulan Agustus 2023 tingkat pelajar SMA atau sederajat se-Kabupaten Boyolali. Lomba Toponimi yang dimaksud adalah lomba penulisan karya ilmiah popular tentang sejarah penamaan tempat atau daerah yang mengandung unsur nama flora/tumbuhan di Kabupaten Boyolali. Tujuan diadakannya perlombaan ini adalah :
- Menggali sumber sejarah dan inventarisasi kekayaan flora/tumbuhan di Kabupaten Boyolali
- Membuat buku terkait sejarah dan budaya serta peta persebaran flora yang ada di Kabupaten Boyolali
- Konservasi flora/tumbuhan di Kabupaten Boyolali dengan membuat Taman Tematik Toponimi di Kebun Raya Indrokilo Boyolali
Penulisan karya ilmiah tentu membutuhkan waktu yang tidak sebentar dalam menyiapkan bahan, melakukan analisis hingga penulisan hasil. Oleh karena itu, Lomba Toponimi sudah dimulai semenjak bulan Juni 2023. Penyelenggara lomba berharap, melalui lomba ini dapat memberikan manfaat antara lain:
- Membangun kesadaran akan potensi sumber sejarah daerah dan potensi kekayaan flora/tumbuhan yang ada dalam masyarakat Boyolali
- Mendorong tumbuhnya budaya menulis di kalangan generasi muda
- Melestarikan budaya melalui penulisan cerita sejarah penamaan tempat (dukuh, desa, atau kecamatan) di Kabupaten Boyolali
- Membuat peta sebaran flora hasil Lomba Toponimi serta memuat Taman Tematik Flora Toponimi di Kebun Raya Indrokilo Boyolali sebagai upaya pelestarian lingkungan melalui peningkatan kecintaan terhadap flora/tumbuhan yang ada di Kabupaten Boyolali
Lomba Toponimi diikuti total 28 peserta yang berasal dari SMA/sederajat se-Kabupaten Boyolali. Terdapat 6 kriteria yang digunakan sebagai penilaian, antara lain:
- Orisinalitas ide
- Bobot dan ketajaman analisis
- Teknis penulisan
- Bahasa
- Detail informasi flora/tumbuhan
Juri untuk Lomba Toponimi yang dilaksanakan terdiri dari 3 dewan juri dimana setiap juri mewakili disiplin keilmuan masing-masing. Juri pertama adalah Bapak Ir. Sri Danarto, M.Agr. Sc. dimana beliau merupakan Dosen Fakultas Kehutanan UGM yang ahli dibidang etnobotani. Juri kedua adalah Bapak Wahid Adi Wibowo, S. Hut., M.Sc dimana beliau merupakan perwakilan dari DLH yang sebelumnya meneliti terkait pelestarian flora dan fauna. Juri ketiga adalah Ibu Dra.Idawati Eko Prabawani, dimana beliau merupakan ASN pengajar dari Kabupaten Boyolali yang banyak berkecimpung dalam pelestarian budaya lokal Kabupaten Boyolali.
Hasil dari seleksi administrasi dan juga penilaian dari dewan juri, didapatkan 6 juara yang mengumpulkan nilai tertinggi. Keenam juara tersebut antara lain:
- Juara I SMAN 1 Karanggede dengan tanaman toponimi Pakis sebagai asal muasal penamaan Dusun Pakisan
- Juara II SMAN 1 Andong dengan tanaman toponimi Maja sebagai asal muasal penamaan Desa Mojo
- Juara III SMAN 3 Boyolali dengan tanaman toponimi Bunga Tanjung sebagai asal muasal penamaan Kecamatan Juwangi
- Juara IV SMAN 1 Andong dengan tanaman toponimi Andong sebagai asal muasal penamaan Desa Andong
- Juara V SMAN 1 Teras dengan tanaman toponimi Pohon Mangga Kweni sebagai asal muasal penamaan Desa Kweni
- Juara VI SMKN 1 Banyudono dengan tanaman toponimi Pohon Duwet sebagai asal muasal penamaan Desa Karangduwet
Penyelenggara menyadari masih ada beberapa bagian yang perlu diperbaiki, mengingat lomba ini baru pertama kali diselenggarakan oleh UPT Kebun Raya Indrokilo Boyolali. Akan tetapi secara keseluruhan Lomba Toponimi yang diadakan oleh UPT Kebun Raya Indrokilo Boyolali berjalan dengan baik dan sukses. Dari beberapa stakeholder yang terlibat pada pelaksanaan lomba seperti dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali, Cabang Dinas Pendidikan Kabupaten Boyolali, perwakilan sekolah, pemerhati budaya, dan peserta yang mengikuti lomba memiliki harapan yang sama bahwa DLH dalam hal ini UPT Kebun Raya Indrokilo Boyolali dapat kembali menyelenggarakan Lomba Toponimi. Selain itu mereka juga berharap hasil dari Lomba Toponimi bisa dijadikan buku supaya menginspirasi lebih banyak kalangan untuk ikut serta berperan aktif dalam pelestarian lingkungan dan budaya di Kabupaten Boyolali.
Oleh : UPT Kebun Raya Indrokilo